6 Prinsip Kepemimpinan Burung Elang
6 Prinsip Kepemimpinan Burung Elang" width="640" />
Di Indonesia elang menjadi simbol negara yaitu garuda, burung elang emas bertubuh seperti insan yang ada pada mitologi Hindu juga Budha.
Melambangkan bahwa Indonesia adalah negara yang besar dan kuat.
Penduduk asli Amerika suku Indian melihat elang sebagai simbol kekuatan, kepemimpinan, dan penglihatan yang luar biasa. Elang telah digunakan sebagai lambang oleh banyak kerajaan besar sepanjang sejarah, dari Babelonia sampai Mesir, sampai ke Roma dan bahkan Amerika Serikat.
Pada awal kekristenan, elang dipandang sebagai simbol keinginan dan kekuatan juga mewakili keselamatan.
Dalam Islam, elang mewakili keganasan sekaligus kemuliaan dan dominasi .
Mungkin bukan kebetulan bahwa budaya yang berbeda sejak ribuan tahun yang kemudian telah mengadopsi simbol yang sama.
Dari ribuan tahun yang lalu elang selalu dikaitkan dengan kekuatan dan cara nya memimpin, Filosofi kepemimpian burung elang menjadi pembelajaran bagaimana mengasah jiwa kepemimpinan di masa globalisasi
Berikut mister jabarkan 6 prinsip kepemimpinan burung elang;
1. Elang terbang sendiri di ketinggian
Mereka tidak terbang dengan burung gereja, burung gagak, dan burung kecil lainnya. Artinya; Jauhi orang-orang yang berpikiran sempit, orang-orang yang membawa anda ke bawah. Elang terbang dengan sesama elang. bergaulah dengan orang yang berkualitas bukan kuantitas.2. Elang memiliki visi yang jelas
Mereka mempunyai kemampuan untuk fokus pada sesuatu yang dilihatnya sejauh 5 km. Tak masalah pada rintangan, elang tidak akan mengalihkan fokusnya dari mangsa sampai beliau mendapatkannya. Artinya; Miliki visi dan tetap fokus tidak peduli pada kendala dan anda akan sukses.3. Elang tidak makan bangkai
Mereka hanya makan pada mangsa yang segar. Artinya; Jangan mengandalkan kesuksesan di masa lalu, teruslah mencari hal gres untuk ditaklukkan. Tinggalkan era kemudian raihlah ke depan.4. Elang menyukai angin puting-beliung
Saat awan berkumpul, elang menjadi bersemangat, begitu menemukan angin topan, elang memakai tiupan anginnya untuk mengangkat dirinya lebih tinggi. Ini memberi elang kesempatan untuk meluncur dan mengistirahatkan sayapnya.Sementara itu, semua burung lainnya bersembunyi di dahan dan dedaunan pohon. Artinya; Hadapilah tantangan di depan anda alasannya hal tersebut dapat membuat anda menjadi pribadi yang lebih berpengaruh dan lebih baik dari yang sekarang. Kita bisa memakai angin puting-beliung kehidupan untuk naik ke tingkat yang lebih tinggi.
Seorang pemimpin tidak takut naik ke ketinggian yang lebih tinggi. Seorang pemimpin tidak takut pada tantangan, melainkan mereka menikmati dan menggunakannya sebagai laba.
5. Elang berlatih terbang
Mereka menghapus bulu dan rumput lunak di sarang sehingga membuat elang muda merasa tidak nyaman untuk tetap tinggal di dalam sarang, pada risikonya mereka mau untuk belajar terbang dan merekapun bisa terbang.Artinya; Tinggalkan zona nyaman anda alasannya adalah tidak ada perkembangan di sana.
6. Elang bertransformasi
Ketika Burung elang semakin tua, bulunya menjadi lemah dan tidak bisa membawanya secepat dan setinggi dulu. Paruhnya menjadi panjang dan bengkok hingga menyentuh dadanya sehingga menyulitkan dia untuk berburu mangsa, hal ini menciptakan beliau lemah dan mampu membuatnya mati.Makara ia menarik diri ke daerah yang jauh di pegunungan. Sementara disana , dia mencabuti bulu-bulu di tubuhnya dan mematahkan paruh dan cakarnya di bebatuan hingga ia benar-benar telanjang; proses yang sangat berdarah dan menyakitkan. Kemudian elang tinggal di kawasan persembunyiannya hingga menumbuhkan bulu baru, paruh dan cakar gres kemudian beliau terbang lebih tinggi dari sebelumnya.
Artinya; Kadang kita perlu membuang kebiasaan usang, tidak perduli seberapa sulitnya, hal-hal yang membebani kita atau tidak memberi nilai tambah pada kehidupan kita harus dilepaskan.
Itulah filosofi elang dan 6 prinsip kepemimpinan burung elang yang mampu kita ambil dan terapkan untuk kehidupan kita. Semoga bermanfaat!